Simbiosis mutualisme adalah hubungan antara dua makhluk hidup
yang bersifat saling menguntungkan. Contohnya, simbiosis antara seekor
kerbau dengan burung jalak. Kerbau memperoleh keuntungan dengan habisnya
kutu-kutu yang menempel di tubuhnya, sedangkan burung jalak merasa
untung karena mendapatkan makanan berupa kutu.
Rabu, 30 November 2016
Simbiosis Komensalisme
Simbiosis komensalisme adalah hubungan yang menguntungkan salah
satu pihak. Kamu tentu pernah mendengar nama ikan hiu dan ikan remora,
bukan? Simbiosis komensalisme jelas terlihat antara ikan hiu dengan ikan
remora. Ikan remora yang menempel di dekat tubuh ikan hiu akan turut
menjelajah ke mana pun ikan hiu itu pergi. Ikan remora menjadi aman dari
ancaman ikan pemangsa lain karena ikan pemangsa takut terhadap ikan
hiu.
Simbiosis Parasitisme
Simbiosis parasitisme adalah hubungan antara dua makhluk hidup
yang memperlihatkan makhluk hidup yang satu mendapatkan keuntungan,
sedangkan makhluk hidup lainnya mendapatkan kerugian.
Contohnya, hubungan yang terjadi antara tanaman jeruk dengan benalu.
Benalu merasa untung karena mendapatkan makanan dari tanaman jeruk,
sedangkan tanaman jeruk dirugikan karena makanannya diambil oleh benalu.
Rantai Makanan Di Rawa
Rawa adalah daerah yang secara musiman atau permanen selalu tergenang
oleh air. Ekosistem rawa biasanya dapat kita temukan di daerah yang
dekat dengan laut. Adapun contoh rantai makanan di ekosistem rawa beberapa di antaranya yaitu:
- Energi matahari - ganggang - ikan - kucing - pengurai
- Energi matahari - alga - ikan - burung bangau - pengurai
Rantai Makanan Di Danau
Danau termasuk ekosistem perairan yang terbentuk secara alami. Kendati
begitu, adapula danau buatan yang biasanya disebut dengan istilah waduk.
Contoh rantai makanan di danau berikut ini menggambarkan tentang peranan fitoplankton yang sangat besar dalam menunjang kehidupan organisme di ekosistem danau.
- Energi matahari - fitoplankton - zooplankton - larva capung - ikan - burung bangau - pengurai
- Energi matahari - fitoplankton - ikan - ular - burung elang - pengurai
Rantai Makanan Di Hutan
Ekosistem hutan termasuk ekosistem alami yang memiliki keanekaragaman
hayati tinggi. Oleh karena itu, rantai makanan di ekosistem hutan juga
tergolong sebagai rantai yang kompleks. Berikut ini adalah contoh rantai makanan di ekosistem hutan
- Energi matahari - rumput - kelinci - ular - elang - pengurai
- Energi matahari - tanaman - tikus - ular - elang - pengurai
- Energi matahari - rumput - kambing - harimau - pengurai
Rantai Makanan Di Sungai
Sungai disebut ekosistem perairan lotik atau ekosistem perairan yang mengalir. Di sungai, organisme yang berperan sebagai produsen umumnya adalah para algae yang dapat melakukan fotosintesis dengan bantuan cahaya matahari. Berikut ini beberapa contoh rantai makanan di sungai.
Energi matahari - alga - ikan - burung bangau - buaya - pengurai
Energi matahari - alga - ikan - beruang - pengurai
Rantai Makanan Di Sawah
Sawah merupakan ekosistem buatan yang terdiri dari organisme yang nyaris
homogen pada semua tingkat trofik. Dalam ekosistem ini, tanaman padi
dan rerumputan menjadi organisme autotrof atau produsen yang dapat
membuat makanannya sendiri melalui proses fotosintesis. Oleh karena itu,
kedua organisme inilah yang menjadi tingkat trofik paling rendah dalam
rantai makanan di sawah. Berikut ini contohnya.
- Energi matahari – Padi – Burung pemakan biji – Ular sawah – Elang – Pengurai.
- Energi matahari – Rumput – Serangga – Tikus – Ular sawah – Pengurai.
- Energi matahari – Padi – Tikus – Elang – Pengurai.
- Energi matahari – Padi – Serangga – Katak – Ular sawah – Elang – Pengurai.
- Energi matahari – Padi – Keong mas – Katak – Ikan – Ular sawah – Pengurai.
Rantai Makanan Di Laut
Laut adalah ekosistem perairan yang paling luas di dunia. Oleh
karenanya, banyak sekali mahluk hidup yang menjadikan laut sebagai
habitatnya. Banyak makhluk hidup yang tinggal di laut membuat di
dalam ekosistem laut terdapat jaring-jaring makanan yang kompleks. Oleh karena itu, dalam hal organisme yang menjadi produsen dalam
ekosistem ini umumnya sama, yaitu alga dan fitoplankton.
Contoh ekosistem dilaut :
- Energi matahari - alga - ikan kecil - ikan besar - hiu - pengurai
- Energi matahari - fitoplankton - ikan kecil - burung bangau - ular laut - pengurai
- Energi matahari - fitoplankton - udang - ikan - singa laut - hiu - pengurai
Sabtu, 12 November 2016
Keseimbangan Ekosistem
A. Pengertian Ekosistem dan Komponennya
Ekosistem adalah hubungan saling mempengaruhi atau timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem dibentuk oleh komponen-komponen makhluk hidup (biotik) dan makhluk tidak hidup (abiotik).
Komponen biotik terdiri dari manusia, hewan dan tumbuhan. Komponen biotik dibedakan menjadi 3 (tiga) golongan, yaitu:
1. Produsen, disebut organisme autotrof. Artinya organisme yang mampu menghasilkan makananya sendiri. Yang termasuk organisme autotrof adalah tumbuhan hijau, karena mampu melakukan fotosintesis.
2. Konsumen, disebut organisme heterotrof.
Artinya organisme yang tidak mampu menghasilkan sendiri makanan di
dalam tubuhnya. Mereka mendapatkan zat-zat organik yang telah dibentuk
oleh produsen, atau dari konsumen lain yang menjadi mangsanya. Yang
termasuk ke dalam golongan ini adalah hewan dan manusia.
3. Dekomposer, yaitu organisme yang mampu menguraikan zat-zat organik dari bangkai yang telah mati. Contohnya adalah bakteri, jamur dan mikroba.
Komponen abiotik adalah semua faktor penyusun ekosistem yang terdiri dari benda-benda mati, antara lain : cahaya matahari, suhu, oksigen, air, tanah dan dsb. Cahaya matahari merupakan sumber energi dari semua organisme yang ada.
Dalam sebuah ekosistem terdapat satuan-satuan makhluk hidup, meliputi:
1. Individu, yaitu satuan terkecil dari makhluk hidup atau disebut juga satuan makhluk hidup tunggal.
2. Populasi, yaitu kelompok makhluk hidup yang sejenis dan menempati daerah tertentu.
3. Komunitas, yaitu sekumpulan populasi yang mendiami wilayah tertentu.
4. Ekosistem, yaitu hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
5. Bioma, yaitu kumpulan dari ekosistem dalam suatu wilayah tertentu. Contoh : gurun, padang rumput, savana dan steva.
6. Biosfer, yaitu semua ekosistem yang ada di permukaan bumi.
Dalam
ekosistem pasti terdapat interaksi atau hubungan timbal balik antara
komponen yang satu dengan yang lain. Interaksi yang terjadi bisa berupa
interaksi yang saling menguntungkan, merugikan, atau tidak berpengaruh
terhadap satu dengan yang lainnya. Jenis-jenis interaksi tersebut antara lain:
a. Simbiosis, terbagi menjadi tiga jenis : mutualisme (saling menguntungkan) , parasitisme (saling merugikan), komensalisme (yang satu diuntungkan yang lain tidak dirugikan).
b. Kompetisi, yaitu saling bersaing untuk mempertahankan hidup. Contoh : padi dengan gulma.
c. Netralisme, yaitu interaksi antar individu yang saling lepas atau tidak saling mempengaruhi. Contoh : kambing dengan kucing.
d. Predatorisme, yaitu interaksi antar organisme yang satu memakan yang lain. Contoh : harimau memakan rusa.
B. Faktor Perusak Keseimbangan Ekosistem
Secara umum, penyebab terganggunya keseimbangan ekosistem dibagi jadi 2 faktor, yaitu faktor alam dan faktor manusia.1. Faktor Alam
Faktor alam yang mengganggu keseimbangan ekosistem umumnya berupa bencana alam yang terjadi dan merusak semua komponen penyusun ekositem pada bioma. Beberapa contoh bencana alam tersebut misalnya, gempa bumi (earthquake), banjir, gunung meletus, tsunami, angin topan, tornado, dan lain sebagainya. Perlu diketahui bahwa beberapa bencana alam sebetulnya merupakan dampak dari pengaruh faktor manusia.2. Faktor Manusia
Faktor manusia yang mengganggu keseimbangan ekosistem terkait erat dengan kegiatan yang dilakukan oleh manusia dalam melakukan eksplorasi dan eksploitasi kekayaan alam. Faktor manusia sangat bisa memicu terjadinya bencana alam, seperti banjir, longsor, perubahan iklim, efek rumah kaca, dan masih banyak lagi lainnya. Adapun beberapa pengaruh kegiatan manusia terhadap terganggunya keseimbangan ekosistem bisa dikatakan sangat besar. Beberapa contoh dari kegiatan tersebut misalnya:
a. Penebangan Pohon (Illegal Logging)
Kegiatan penebangan pohon dan pembakaran hutan adalah 2 kegiatan yang menimbulkan kerusakan serius bagi ekosistem hutan. Tidak hanya memicu terjadinya banjir dan longsor, berkurangnya populais pohon telah membuat iklim di bumi berubah. Penebangan pohon membuat tanah tidak lagi terikat dengan benar sehingga mudah longsor, begitupun udara yang tidak lagi dapat didaur ulang sehingga jumlah oksigen semakin menipis. Sementara itu, pembakaran hutan telah membunuh semua organisme yang ada di dalam ekosistem hutan dan meningkatkan potensi terjadinya kabut asap dan pencemaran udara.
Kegiatan penebangan pohon dan pembakaran hutan adalah 2 kegiatan yang menimbulkan kerusakan serius bagi ekosistem hutan. Tidak hanya memicu terjadinya banjir dan longsor, berkurangnya populais pohon telah membuat iklim di bumi berubah. Penebangan pohon membuat tanah tidak lagi terikat dengan benar sehingga mudah longsor, begitupun udara yang tidak lagi dapat didaur ulang sehingga jumlah oksigen semakin menipis. Sementara itu, pembakaran hutan telah membunuh semua organisme yang ada di dalam ekosistem hutan dan meningkatkan potensi terjadinya kabut asap dan pencemaran udara.
b. Perburuan Hewan
Manusia membutuhkan hewan sebagai bahan makanan dan sarana rekreasi. Dalam memperoleh kebutuhan tersebut, sering kali kerakusan manusia membuat keseimbangan ekosistem jadi terganggu. Penggunaan bahan peledak seperti bom ikan, racun, jerat listrik telah membuat rantai makanan di ekosistem hutan berjalan tidak semestinya.
Aktivitas pertanian di era modern ini juga bisa mengganggu keseimbangan ekosistem. Pupuk anorganik yang digunakan untuk mengoptimalkan hasil pertanian telah membuat tanah tercemar secara masif, selain itu pestisida yang digunakan secara berlebihan membuat berbagai organisme penghuni ekosistem sawah menjadi terbunuh dan mati.
d. Pembuangan Limbah
Ratusan milyar manusia di dunia ini, setiap hari pasti melakukan kegiatan menghasilkan sampah dan limbah. Limbah rumah tangga, transportasi, industri, pertanian, jika tidak diolah secara tepat dan cermat tentu akan mengganggu keseimbangan ekosistem sehingga mengancam organisme dan faktor abiotik dalam bioma.
Berbagai jenis pencemaran yang terjadi dalam semua faktor biotik berlangsung selama ini karena faktor manusia. Pencemaran terhadap tanah, pencemaran udara, pencemaran suara, dan pencemaran air adalah beberapa pencemaran yang dilakukan akibat aktivitas manusia.
Langganan:
Postingan (Atom)